Friday, March 7, 2008

Back TO Underground 2006

Setelah sekian lama mati suri, kini nampaknya komunitas underground bandung mulai membuktikan geliat eksistensinya kembali. Ini bisa dikatakan bahwa gerakan bawah tanah ini tidak habis dimakan oleh trend blink blink yang dibawa oleh MTV… Shit. By The Way

Sepertinya event ini ingin mengulang kembali kejayaannya era “GOR SAPARUA” yang sempat membuat para pecinta musik Underground berada diatas angin It’s Fucking Great…!
Sekitar pukul 11 saya sampai dilokasi saat itu tak nampak satu banner atau umbul-umbul pun dilokasi, Tidak seperti halnya yang terjadi pada sebuah event. yang nampak hanya beberapa pemuda tanggung dengan pakaian serba hitam dan beberapa orang punk rock yang sibuk membuat mohawk rambutnya juga orang-orang yang saling berpelukan yang melepas kerinduan.

Oh… Ya event ini di prakarsai oleh 45 Enterprise yang ternyata dihuni oleh muka-muka lama di scene Underground di kota tercinta ini. Setelah adzan dzuhur nampaknya acara akan segera dimulai saya pun masuk ke gedung tempat diadakannya acara ini, terdengar suara dari host yang sudah familiar dengan para Metalhead dan Punkrockers di Bandung yaitu arin seorang MC senior yang selalu ikut mendukung dan memberikan kontributornya pada setiap event bawah tanah (Salute…!), Arin membuka acara siang itu dengan sangat antusias dan berapi-api.

Distelfink menjadi opening Act disiang itu band pendatang baru ini nampak santai dan tanpa beban memainkan musik yang bernuansa Post Hardcore, penonton hanya duduk manis menikmati suguhan lagu-lagu mereka dan nampak beberapa orang mengangguk-anggukan kepala tanda menikmati. Giliran Infirmities menguasai stage sepertinya mereka tersandung oleh masalah sound system yang sedikit rewel… But The Show Must Go On mereka mampu melewati masalah ini, tiga buah lagu dimainkan tanpa jeda dan mereka tampil POOL… siang hari itu (See You On Next Gigs).

Penampilan berikutnya adalah kolaborasi dari Iyas (Alone At Last), Lukas (Tjukimay), Rashied (Stage 666), Agan (Victim Of Rage), Husni (Cruel On Sad), Ahong (Rosemary), Ubay (Alone At Last), Mereka tampil dengan dua buah lagu milik band Thrash metal Legendaris Brasil SEPULTURA yaitu Refuse / Resist dan Policia tiga orang vocalis ini tampil dengan karakter yang sangat berbeda alhasil mereka tampil luar biasa dan mengingatkan kita pada nuansa SAPARUA pada tahun 90′an.

Giliran Victim Of Rage menduduki Stage sebuah band death fucking metal oldschool yang sudah malang melintang di scene lokal, mereka tampil sangar dengan lagu-lagu lama seperti Funeral Remains, dan korban perang, Agan sang vocalis ternyata masih mampu menguasai stage, dan ukent sang guitaris masih memiliki sayatan guitar yang cukup agresif menciptakan aroma kematian yang sangat kental. Keep Death Metal Rules Man…!

Kali ini Keparat mengambil alih stage sebuah band Punk Rock oldschool yang masih bertahan dengan formasi Aldy (Vocal), Egiw (Bass), Toro (Drum), Kewer (Guitar) mereka mengundang penonton untuk pogo dan hasilnya audience berkerumun di sekitar bibir panggung dan nampak beberapa orang ikut menyanyikan lagu-lagu Band Punk Rock yang selalu tampil setengah sadar ini. Mereka Sukses membakar adrenalin penonton yang hadir. Selepas keparat Giliran Band Hardcore oldschool Full Of Hate tetap sama mereka memberikan perform terbaiknya. Maskom dan kawan-kawan mengajak fansnya untuk ikut bernyanyi bersama, mereka adalah salah satu band hardcore yang tampil pada event ini.
Setelah adzan ashar acara dimulai kembali, Noise Damage, masih ingat dengan band Grindcore yang satu ini? YAAAA….. mereka adalah band Grindcore yang bangkit dari mati surinya, Andri Sabat (Guitar And Vocal), Deni Guick (Drum) walaupun mereka tampil duet mereka mampu memekakan telinga audience yang hadir dengan lagu-lagu lawas mereka seperti Disaster Of society, Moral Busuk, Dan Sebuah lagu milik Brujeria ternyata siang itu Deni Guick tampil kesetanan pukulan snare dan hentakan double pedalnya masih tetap seperti dulu, Dia masih terlihat BAHAYA…!

Pukul 15.30, Penampilan berikutnya adalah Band yang sudah tidak asing lagi bagi para audience JERUJI, ternyata band punk rock gaek ini masih tetap jaya, terbukti dengan menyemutnya penonton di area bibir panggung lagu pertama mereka yaitu Brotha Fucka, disusul dengan lagu-lagu yang lainnya salah satunya yaitu LAWAN sebuah lagu yang menjadi lagu Wajib mereka di setiap Gigs. terlihat para security stage kewalahan menahan penonton yang semakin LIAR… namun damai. Jeruji menutup perform nya dengan Louei Louei milik Black Flag yang di cover version. Two Thumbs Up For You Dude…

Salah satu band yang ditunggu tunggu pada event ini adalah Blind To See, sebuah band Straight edge dengan Ajis To See sang maskot mereka tampil ugal-ugalan seperti halnya band-band yang tampil pada sore hari itu, mereka tidak lupa mebawakan lagu Hits mereka salah satunya adalah Sadar. Mereka menutup acara sore itu…

Selepas Break Magrib Crusade salah satu band Black Metal bandung yang masih eksis mengambil alih stage… pada saat mereka akan membuka perform mereka spontan lampu gedung padam dan gemuruh teriakan penonton pun menjadikan suasana pada malam hari itu semakin panas. Tepat sang vocalis Bram menaiki stage seluruh penonton mengacungkan salam Tiga jari ( \m/ ) tanpa di komando, sepertinya band black metal ini menjadi pengobat rindu para blackers yang hadir pada event ini, kali ini Crusade membawa seorang pemain guitar yang sangat berskill tinggi itu terbukti banyaknya lead-lead guitar di setiap lagunya, Bram sang vocalis tidak kalah unjuk gigi dengan scream-scream khas black metal sanggup memekakan gendang telinga audience. Nampaknya Crusade tampil cukup buas malam hari itu…

Setelah Adzan Isya… giliran Infamy yang mengambil alih stage, band yang cukup lama malang melintang di scene lokal underground tampil dengan vocalis mereka yang agresif, Ajie sang guitaris botak ini sangat terlihat piawai memainkan guitar Ibanez tujuh senarnya dan vocalis mereka yang cukup aktif mampu memancing para penonton untuk melakukan moshing, mereka membawakan lagu andalan mereka Awan Hitam. Nampak terlihat Infamy tidak kalah dengan band-band lain yang tampil pada acara ini. (We’re give you ***** cheerssss).

Setelah Infamy Disusul oleh salah satu band black metal yang di tunggu-tunggu oleh para blackers yaitu Hell Gods yang giliran mengambil alih stage di event ini, Hell Gods adalah salah satu band black metal yang cukup lama dan bisa di bilang band black metal pertama di scene lokal underground Bandung, tampil dengan formasi Ade (Vocal), Abu (Guitar), Lukman (Guitar), Dedi (Bass), ari (Bass), Deni Guick (Drum), Mereka membawakan lagu hits mereka diantaranya Hell sexsual Darkness, In The Battle Of Barbarian War, dan mereka menutup penampilan mereka dengan lagu yang sudah tidak asing lagi yaitu Kabut keabadian, ternyata mereka masih belum ditinggalkan oleh fans setianya.

Diakhir acara giliran Dajjal yang tampil, namun kelihatannya ada sedikit keterlambatan, untuk mengisi kosong nya acara pada malam hari itu munculah band kolarasi dari viki blind to see, agan beton, toro keparat, kiming dajjal, dan ajis blind to see membawaka lagu yang sangat familiar di telinga punk rockers yaitu milik Sex Pistol - Anarchy in The UK. Pada tengah-tengah lagu muncul vocalis berbadan tambun yang merupakan salah satu anggota Masberto alias masarakat bertato ThemFuck salah satu pentolan Jeruji ikut ambil bagian pada beberapa riff riff lagu dan akhirnya melakukan moshing, disusul oleh ajis yg juga ikut-ikutan moshing.

akhirnya sampai pada penghujung acara, Giliran Dajjal yang tampilan teaterikal dengan menghadirkan 5 orang yang bermandi lumpur bak zombie-zombie… haus darah. dibarengi oleh dewa sang guitaris dan ronald sang drumers yang mengiringi zombie-zombie itu untuk melakukan happening art. Disusul oleh kiming Bassist yang berambut gimbal yang berkostum seperti seorang kesatria Barbarian dan Barock sang vocalis yang juga berkostum sama. Malam itu Dajjal perform berbeda dengan band-band yang tampil sebelumnya dan terlihat penonton terbawa emosi dengan melakukan pogo dan moshing, akhirnya Dajjal menutup Acara Back To Underground 2006.

Saat itu saya berjalan keluar gedung dan nampak ratusan orang berkerumun di area pintu keluar gedung, terlihat wajah-wajah puas keluar meninggalkan arena event pada malam itu. Semoga acara ini menjadikan motivasi buat event organizer band audience untuk tetap terus kreatif namun tidak arogan.

UnWhite - Bandungmagazine.com

No comments: